RSS

Cinta ini hampir membunuhku

Aku seorang wanita yang di lahirkan di tengah keluarga yang hidup sederhana. Sejak aku duduk di kursi kelas 5 SD aku suka sama anak kelas 3 SMP. Dia kaya raya, sekolahnya saja di sekolah favorit, yang biayanya besar. Sedangkan aku, bukan orang kaya. Aku minta ke orang tua ku untuk di sekolahkan di tempat cowo yang aku suka, tapi orang tua aku tidak menyanggupinya dengan alasan sekolah itu mahal.

Tiba saatnya aku masuk sekolah dimana sekolah itu adalah sekolah tempat cowok yang aku suka dengan beasiswa. Aku kelas 1 SMP, dia kelas 2 SMA. Sekolah kami itu termasuk sekolah gabungan SMP+SMA. Setiap pagi aku membekal sarapan pagi ku, kemudian aku simpan di meja cowo yang aku suka, tidak hanya sekali tapi berkali-kali. Aku juga sering memberikan coklat dan makanan lainnya, tapi setelah aku tahu ternyata yang makan itu teman-temannya. Alasannya takut makanan itu telah aku beri racun.

Semakin lama, perasaan aku tidak biisa aku tahan, pada waktu upacara bendera aku meminta waktu sebentar untuk berbicara di depar banyak anak-anak. Aku mengungkapkan rasa cinta aku ke cowo yang aku suka, namun aku di tolak dengan kata yang menyakitkan “gue gak bakalan suka sama bocah ingusan kaya loe”. Saat itu hati aku sakit banget, belum lagi rasa malu aku di cela anak-anak cewe lainnya karena cowo yang aku suka itu cowo yang menjadi incaran para wanita. Aku malu dan aku gak sanggup untuk pergi kesekolah. 3hari aku tidak masuk sekolah sampai kepala sekolah aku menelpon ibuku kalau besok aku tidak masuk sekolah, beasiswa ku akan di cabut. Terpaksa aku harus pergi sekolah.

Hari ini aku merasa seperti bermuka tembok, sepanjang jalan hinaan aku dapati. Tapi aku tetap bertahan dissekolah karena aku gak mau mengecewakan orangtua ku. Namun seminggu setelah jadian, semua keadaan berbalik. Cowo yang menolak aku menyatakan perasaannya di lapangan usai upacara. Dan akupun langsung menerima cintanya. Teman-teman aku bilang kalau dia hanya menjadikan aku barang taruhan tapi aku tidak pernah mau perduli. Dan hubungan kami berjalan sampai 5 tahun.

Selulusnya dari sekolah dia bekerja di bank BCA dan setiap bulannya aku mendapat uang jajan darinya 500.000 untuk aku tabung. Besok adalah hari ulang tahunku sekaligus 5 tahun hubungan aku dengan dia. Aku mengambil uang tabungan ku dan aku membeli kado, kue dan menyewa sebuah restaurant mewah untuk kami berdua. Aku buat acara untuk jam 12 malam. Aku menunggu dia dengan sabar, sampai pada pukul 02.00 dia belum juga datang. Aku mulai acara sendiri dengan meniup lilin pada kue sendiri, membuka kado yang aku bungkus sendiri. Dan sampai pada pukul 04.00 pagi aku di usir karena jam sewa aku telah habis. Ku sms dia dengan ucapan “aku disini masih nunggu”. Dia belum datang juga. Tepat pukul 6, aku harus pulang dan sebelum pulang, mobil avanza berhenti di depan aku dan turun seorang laki-laki tinggi yang menhampiriku dan sempat mencium kening aku. Aku bahagia dia datang. Tapi, tidak lama kemudian seeorang wanitapun turun dari mobil itu dengan membawa kado dan bilang “selamat ulang tahun ya de, init oh adiknya adit?”. Astaga, ternyata cowo yang menjalani hubungan dengan ku selama 5 tahun, dia hanya menganggap aku adik. Lalu aku juga di beri undangan pernikahan yang akan di adakan 1 minggu lagi. Betapa diamnya aku seribu bahasa. Aku pulang dengan hati yang hancur. Saat itu aku berdiam diri di kamar, ingin aku meminum baygon tetapi aku takut, pada akhirnya aku mencampuri baygon itu dengan fanta dan aku keluar kamar, bilang ke ayah kalau aku abis minum baygon+fanta. Lalu aku tak sadarkan diri.

Aku terbangun dari tidur ku, dan aku berada di sebuah rumah sakit. Aku sadar hari ini adalah hari pernikahan pacar aku dengan wanita itu, aku kabur dari rumah sakit dan tibanya di sebuah gedung, aku melihat banyak makanan yang lezat, dan aku pun langsung makan dengan lahapnya karena aku juga merasakan lapar yang luar biasa. Ketika itu aku di anggap orang gila yang kabur dari rumah sakit karena baju yang aku pakai adalah baju pasien, kemudian aku di bawa kerumah sakit jiwa. Selama 3 bulan aku di rawat di rumah sakit jiwa padahal aku sadar kalau aku itu tidak gila.

Keluarnya aku dari rumah sakit, aku belajar untuk mengikhlaskan kepergian orang yang telah menjalin hubungan denganku selama 5 tahun. Dan aku membuka hari-hari baru aku dengan lebih baik lagi karena aku sadar kalau cerita hidupku masih panjang dan tidak perlu membuang waktu untuk memikirkan dia. Dia adalah kenangan, kenangan pahitku.

0 komentar:

Posting Komentar