Seril + Fatan, nama kami berdua cukup tenar di sekolah karena kami king and queen, aku dan fatan sudah pacaran sejak kelas 1 SMA dan kini kami duduk di bangku kelas 3. Sudah cukup lama kami berhubungan tetapi aku dan fatan belum berniat untuk serius karena orang tua ku masih menuntut aku untuk menjadi seorang pelajar demikian dengan fatan.
Sebentar lagi kami lulus sekolah dan aku telah mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia sedangkan fatan, dia memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke Belanda. Entah apa yang menbuat fatan memutuskan untuk sekolah di negeri kincir itu.
Tiba saatnya fatan harus berangkat ke Belanda dan aku mengantarnya ke airport, sedih juga sih yang aku rasain, tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa melarangnya untuk tidak pergi.
Sehari dua hari, seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, waktu tidak terasa kalau aku jauh dari fatan. Tidak ada kabar dari fatan dan akupun tidak jarang main ke rumah tante sekar (tantenya fatan) untuk silaturahmi sekaligus menanyakan kabarnya fatan. Dan tante sekar pun tidak tahu bagaimana kabarnya fatan. “fatan sudah lama gak kasih kabar ke tante sayang”. ujar tante sekar. Aku semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi sama fatan. Tapi aku tetap berharap kalau fatan itu akan kembali masih menjadi pacarku.
Saat ini libur semesteran, tidak sedikit tawaran dari teman-teman untuk mengajak ku liburan, tapi aku hanya menjawab “tidak” dengan alasan aku akan menunggu fatan pulang, harapan ku ini telah mendarah daging. Sampai liburan semesteran ini selesai, fatan pun tidak kunjung pulang. Begitu dengan 3tahun selanjutnya.
Hari ini hari dimana waktunya aku pelepasan menjadi seorang pelajar, aku di wisuda Sarjana dan keberuntungan memihak ke aku lagi. Aku lulus seleksi CPNS di Bank Indonesia. Aku merasa sangat bahagia, tapi entah kenapa hati aku terasa gersang karena sampai saat ini, kabar fatan pun belum sampai ke telinga aku. Telpon genggam ku berbunyi, ada sms dari tante sekar “hari ini fatan pulang, kita tunggu sama-sa,ma di rumah tante”. Sms singkat yang membuat hati aku begitu bahagia. Aku bergegas untuk menemua fatan di rumah tante sekar. Rasanya aku tidak sabar untuk bertemu dengan fatan. Tidak lama aku dan tante sekar menunggu, mobil Toyota Innova berhenti di halaman rumahnya tante sekar. Seorang laki-laki yang aku rasa tidak asing lagi wajahnya turun dari mobil itu bersama seorang wanita cantik. Dia fatan, dan dalam hatiku bertanya-tanya siapakah wanita itu? Aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika fatan memperkenalkan kepadaku wanita itu. “Ini Tunanganku”. Kata yang singkat ini membuat hati aku remuk, aku berhenti untuk berharap.
0 komentar:
Posting Komentar